Malam ini aku termanggu
memutar kembali layar lebar dalam benakku
seperti membuka album lama berselimut debu
lucu...
bahwasannya belum setahun berlalu
Tapi benar itu mengingatkanku
pada kali pertama kita bersua waktu itu
bukan kebetulan aku bertemu denganmu
setelah lama aku terbelenggu penantianku
dan entah sejak kapan dan bagaimana
kamu tahu-tahu sudah masuk begitu saja
mengisi ruang kosong di sudut sana
sempat dalam sosokmu kudapati ada dirinya
kini kusadari kamu memang berbeda
namun masih sering kudapati diriku bertanya
layak kah perasaanku padamu ini disebut cinta?
apa mungkin aku hanya sedang mencoba menyembuhkan luka?
sebab bukan sebentar aku bergelung dalam lara
dan kini kamu muncul bagai setetes air di dahsyatnya dahaga
bolehkah aku terlena?
hampir setiap hari memandangimu di kejauhan
membuat dilema ini semakin bersarang menyulut penasaran
apakah kamu melihatku seperti kumelihatmu?
tapi tak sedikitpun aku tahu
bahkan tentang siapa kamu...
aku masih terlalu malu untuk mencari tahu
padahal irama hati ini sudah kian menggebu-gebu
saat kamu ada di dekatku
saat kamu berdiri di sampingku
bahkan saat tak sengaja kamu menggenggam tanganku
bersama kita melantunkan kenangan di senja itu
dan kali ini, egoku sudah tak mau tahu
Percayakah kamu jika kukatakan betapa girangnya aku
kali pertama kamu bicara padaku
tersenyum padaku
bercanda dan tertawa bersamaku
dan malam itu...
betapa aku tak ragu-ragu memintamu
sejenak aku ragu akan kewarasanku
tapi tak pula kuhiraukan malu yang memburu
aku terlanjur mencintai sosokmu di potret itu
yang tak pernah membuatku jemu
dan tak bisa kupercaya bagaimana kisah ini begitu cepat terjadi
rasanya seperti mimpi yang membuatku enggan bangun kembali
kamu disini, kumiliki...
seolah kutemukan apa yang selama ini kucari-cari
yang berharga dan tak kan pernah kulepaskan lagi
kamu sudah memiliki hati ini tanpa bisa kuingkari
jadi kumohon jangan pernah beranjak dari sini
sebab ku tlah lelah berlari
dan di pelukanmulah aku ingin berhenti.